Abstract:
Keterbatasan anak berkebutuhan khusus membuat tekanan dan beban pengasuhan
menjadi lebih berat, terutama bagi ibu. Pada SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama
Baleendah Kabupaten Bandung, ibu merasa tekanan tersebut berdampak positif.
Kemampuan pengelolaan stress berkaitan dengan kesabaran dan konsistensi sikap
yang dibutuhkan dalam pengasuhan. Menurut Yusuf (2010), sabar adalah
kemampuan mengatur, mengendalikan, mengarahkan (pikiran, perasaan, dan
tindakan), serta mengatasi berbagai kesulitan secara komprehensif dan integratif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris mengenai gambaran
derajat kesabaran Ibu dari Anak Tunaganda usia 6-12 tahun di SLB-G Yayasan
Bhakti Mitra Utama Baleendah Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan subyek penelitian sebanyak 17 orang. Alat ukur penelitian
menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Kesabaran dari
Yusuf (2010). Reliabilitas alat ukur kesabaran sebesar 0.961. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu dari anak tunaganda usia 6-12 tahun di SLB-G Yayasan
Bhakti Mitra Utama Baleendah Kabupaten Bandung adalah ibu dengan kesabaran
yang tinggi, dilihat dari persentase sebesar 52,95% berada dalam kategori tinggi
sekali dan 47,05% berada dalam kategori tinggi. Pada kategori rendah dan rendah
sekali memiliki persentase sebesar 0%.