Abstract:
PT. TriSumber Makmur Indah merupakan salah satu perusahaan nasional yang
memanfaatkan hasil perkebunan teh sebagai bahan baku produksinya. Pada
perusahaan yang menghasilkan suatu produk, departemen produksilah yang
menjadi jantung bagi perusahaan. Terdapat 60 karyawan tetap dalam departemen
produksi. Pada pertengahan tahun, teaptnya bulan juli perusahaan sedang
mengalami penurunan hasil produksi yang disebabkan oleh lingkungan kerja yang
dirasa tidak menyenangkan bagi karyawan. Karyawan menghayati pekerjaannya
itu monoton, kinerjanya tidak dihargai oleh atasan, dan perusahaan kurang mampu
memberikan kesejahteraan. Hal tersebut berdampak pada kinerja para karyawan.
Ketika karyawan menyikapi negatif lingkungan kerjanya, karyawan menjadi tidak
memiliki semangat dalam bekerja, sehingga karyawan menampilkan perilaku:
menunda pekerjaannya, terlambat datang ke pabrik, pulang lebih awal dari waktu
yang telah ditentukan, menggunakan waktu istirahat lebih lama, keluar masuk saat
jam kerja untuk sekedar merokok. Hal ini menunjukkan kurangnya upaya atau
usaha yang berikan karyawan serta ketekunan untuk mengerjakan dan
menyelesaikan pekerjaannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa erat hubungan moril kerja dengan motivasi kerja pada
karyawan tetap departemen produksi di PT. TriSumber Makmur Indah. Uji
validitas dengan cara try out terpakai pada populasi dan item yang tidak valid, di
buang. Alat ukur moril kerja yang digunakan mengacu pada teori Eugene J.
Benge, sedangkan alat ukur motivasi kerja mengacu pada teori Victor H. Vroom.
Hasil pengolahan data dengan korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan positif
yang cukup erat atau sedang antara moril kerja dengan motivasi kerja pada
karyawan departemen produksi di PT. TriSumber Makmur Indah (rs = 0.515).
Artinya semakin rendah moril kerja karyawan maka semakin rendah pula motivasi
kerja karyawan.