dc.contributor.author |
Haulasifa |
|
dc.date.accessioned |
2016-12-07T07:02:15Z |
|
dc.date.available |
2016-12-07T07:02:15Z |
|
dc.date.issued |
2016 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/5650 |
|
dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terdapat di SD Dewi Sartika
Bandung dimana guru-guru yang mengajar siswa yang juga memiliki lebih dari
setengah jumlah siswanya merupakan siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),
Sekolah ini bukan merupakan Sekolah Inklusi atau Sekolah Luar Biasa. Guru
dihadapkan pada situasi dimana banyaknya jenis disability yang mereka hadapi
sehari-hari. Sekolah ini tidak tersedia sarana dan prasarana untuk fasilitas yang
menunjang siswa ABK. Penelitian ini ingin melihat latar belakang yang membuat
guru-guru mampu dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar terhadap anak
berkebutuhan khusus tanpa didukung dengan latar belakang pendidikan Sekolah Luar
Biasa atau pelatihan khusus, serta minimnya sarana dan prasarana yang menunjang
untuk pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus, termasuk ketiadaan guru
pendamping. Penelitian dilakukan dengan alat ukur skala psikologi, dimana alat ukur
yang digunakan adalah alat ukur baku Adversity Response Profile (ARP) dari Paul G
Stoltz yang menggambarkan tiap-tiap aspek dari AQ yakni; control, origin and
ownership, reach, dan endurance. Hasil questioner menunjukkan bahwa AQ
masing-masing guru relatif tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa guru-guru
mampu menghadapi kesulitan dalam mengajar siswa ABK karena memiliki AQ yang
relatif tinggi. |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (UNISBA) |
en_US |
dc.subject |
Adversity Quotient, Anak Berkebutuhan Khusus, Sekolah Inklusi |
en_US |
dc.title |
Studi Deskriptif Adversity Quotient Guru Di Sekolah Dasar Dewi Sartika Kota Bandung |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |