dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Hendar, Hendar |
|
dc.creator |
Effendi, Rachmat |
|
dc.creator |
Kamil, Parihat |
|
dc.date |
2016-08-11 |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dakwah/article/view/4211 |
|
dc.description |
Abstract. Religion as a belief system in human life can be assessed through a variety of viewpoints . Islam as a religion that has grown and more save a lot of problems that need to be investigated , whether it concerns the teachings and ideas of religious and social realities , politics , economics and culture .Dawa is a call or invitation to mankind , or appeal to know right from wrong and mendalwabkan of commanding the good and forbidding the evil. The Qur'an states: Kuntum khaira ummatin ukhrijat li-nnaasi ta'muruuna bil ma'ruufi watanhauna 'anil munkari watu'minuuna billahi walau aamana ahlul kitaabi lakaana khairan lahum minhumul mu'minuuna wa-aktsaruhumul faasiquun “You are the best people are born to men, sent to the Ma'ruf and prevent it from being evil , and faith in God . Had the Book believed, it would have been better for them ; among them there are believers , and most of them are people who are wicked”. QS. Ali- Imran [3]:110) Da'wah of Islam , revealed the Koran itself and proven track record of the history of the Prophet, companions , and the clergy . In the literature of propaganda , textual argument that references it is usually contained in the language regarding the obligation of da'wah ( A. Ilyas Ismail , 2011: 12 ) Al - Quran for example , ordering Muslims set up a special committee that works as a preacher , said God : ( QS . Ali Imran [ 3 ] : 104 ] Waltakun minkum ummatun yad'uuna ilal khairi waya'muruuna bil ma'ruufi wayanhauna 'anil munkari wa-uula-ika humul muflihuun. And let none of you are calling a class of people to virtue , sent to the right and prevent it from being evil ; they're the lucky ones. As we know, missionary activity was originally just a simple task of obligation to deliver what it received from the Prophet , even if only one paragraph . This can be understood as asserted in the Hadith of the Prophet Muhammad. “Ballighu ‘anni walau ayat”[1] Da'wah is very simple at the start of the family , relatives , friends, neighbors , and relatives. Da'wah is sometimes not up to mad'u or congregation , this is caused by a lack of communicators ( preachers ) or cleric who came to the villages are remote, in fact it has become the responsibility of the teacher at the village. However communicator ( preachers ) sometimes have constraints in delivering its propaganda, because people ( mad'u ) are different points of view , and patterns of thought. preaching , teaching - for their routine , as well as recitals Tabligh Akbar and not only that people's mindsets ( mad'u ) today are very smart and critical of the propaganda - propaganda that is conveyed by the preachers . Accession of irrelevant or understanding it a regular thing , but so the problem now is to provide propaganda - propaganda that is in accordance with kaedah - kaedah religion of Islam , as well as how to shift the pattern of propaganda or to deliver it easily accepted by mad'u and easy in understanding. Abstrak. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang serta lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dakwah merupakan seruan atau ajakan bagi umat manusia, atau himbauan agar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah serta mendalwabkan tentang amar ma’ruf nahi munkar. Al Qur’an[1] menyebutkan : Kuntum khaira ummatin ukhrijat li-nnaasi ta'muruuna bil ma'ruufi watanhauna 'anil munkari watu'minuuna billahi walau aamana ahlul kitaabi lakaana khairan lahum minhumul mu'minuuna wa-aktsaruhumul faasiquun. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali- Imran [3]:110). Dakwah dalam Islam, diungkap Al-Quran sendiri dan dibuktikan melalui jejak rekam sejarah Rasulullah Saw, sahabat, dan para ulama. Dalam literatur-literatur dakwah, argument tekstual yang merujuk hal tersebut biasanya dimuat dalam bahasa mengenai kewajiban dakwah (A. Ilyas Ismail, 2011 :12) Al-Quran misalnya, menyuruh umat Islam menyiapkan komite khusus yang berprofesi sebagai da’i, [2]firman Allah : ( QS. Ali Imran [3]: 104] ) Waltakun minkum ummatun yad'uuna ilal khairi waya'muruuna bil ma'ruufi wayanhauna 'anil munkari wa-uula-ika humul muflihuun (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104). Sebagaimana kita ketahui aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari Rasulullah SAW, walaupun hanya satu ayat. Hal ini dapat dipahami sebagai yang ditegaskan dalam Hadits Rasulullah SAW. : “Ballighu ‘anni walau ayat”[3] . Dakwah yang sangat sederhana di mulai dari keluarga, saudara, teman, sahabat, tetangga, serta kerabat. Dakwah kadang tidak sampai kepada mad’u atau jama’ah, hal ini di sebabkan oleh kurangnya para komunikator (da’i) atau ustadz yang datang ke kampung-kampung yang terpencil, sebenarnya hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab para ustadz di kampung tersebut. Namun komunikator (da’i) terkadang mendapat kendala di dalam menyampaikan dakwah nya, karena masyarakat (mad’u) berbeda cara pandangnya, dan pola pikirnya. dakwah, pengajian – pengajian rutin, serta pengajian tabligh akbar, bukan hanya itu saja pola pikir masyarakat (mad’u) sekarang ini sudah sangat cerdas serta kritis terhadap dakwah – dakwah yang di sampaikan oleh para da’i. Masuknya ajaran atau pemahaman yang tidak relevan itu hal yang biasa, tetapi yang jadi masalahnya sekarang ini adalah memberikan dakwah – dakwah yang sesuai dengan kaedah – kaedah agama Islam, serta bagaimana agar pola dakwah atau cara menyampaikannya mudah di terima oleh mad’u dan mudah di pahami. |
|
dc.description |
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang serta lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dakwah merupakan seruan atau ajakan bagi umat manusia, atau himbauan agar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah serta mendalwabkan tentang amar ma’ruf nahi munkar. Al Qur’an[1] menyebutkan : Kuntum khaira ummatin ukhrijat li-nnaasi ta'muruuna bil ma'ruufi watanhauna 'anil munkari watu'minuuna billahi walau aamana ahlul kitaabi lakaana khairan lahum minhumul mu'minuuna wa-aktsaruhumul faasiquun. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali- Imran [3]:110). Dakwah dalam Islam, diungkap Al-Quran sendiri dan dibuktikan melalui jejak rekam sejarah Rasulullah Saw, sahabat, dan para ulama. Dalam literatur-literatur dakwah, argument tekstual yang merujuk hal tersebut biasanya dimuat dalam bahasa mengenai kewajiban dakwah (A. Ilyas Ismail, 2011 :12) Al-Quran misalnya, menyuruh umat Islam menyiapkan komite khusus yang berprofesi sebagai da’i, [2]firman Allah : ( QS. Ali Imran [3]: 104] ) Waltakun minkum ummatun yad'uuna ilal khairi waya'muruuna bil ma'ruufi wayanhauna 'anil munkari wa-uula-ika humul muflihuun (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104). Sebagaimana kita ketahui aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari Rasulullah SAW, walaupun hanya satu ayat. Hal ini dapat dipahami sebagai yang ditegaskan dalam Hadits Rasulullah SAW. : “Ballighu ‘anni walau ayat”[3] . Dakwah yang sangat sederhana di mulai dari keluarga, saudara, teman, sahabat, tetangga, serta kerabat. Dakwah kadang tidak sampai kepada mad’u atau jama’ah, hal ini di sebabkan oleh kurangnya para komunikator (da’i) atau ustadz yang datang ke kampung-kampung yang terpencil, sebenarnya hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab para ustadz di kampung tersebut. Namun komunikator (da’i) terkadang mendapat kendala di dalam menyampaikan dakwah nya, karena masyarakat (mad’u) berbeda cara pandangnya, dan pola pikirnya. dakwah, pengajian – pengajian rutin, serta pengajian tabligh akbar, bukan hanya itu saja pola pikir masyarakat (mad’u) sekarang ini sudah sangat cerdas serta kritis terhadap dakwah – dakwah yang di sampaikan oleh para da’i. Masuknya ajaran atau pemahaman yang tidak relevan itu hal yang biasa, tetapi yang jadi masalahnya sekarang ini adalah memberikan dakwah – dakwah yang sesuai dengan kaedah – kaedah agama Islam, serta bagaimana agar pola dakwah atau cara menyampaikannya mudah di terima oleh mad’u dan mudah di pahami. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dakwah/article/view/4211/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2016 Prosiding Komunikasi Penyiaran Islam |
|
dc.source |
Prosiding Komunikasi Penyiaran Islam; Vol 2, No 2, Komunikasi Penyiaran Islam (Agustus, 2016); 85-90 |
|
dc.source |
Prosiding Komunikasi Penyiaran Islam; Vol 2, No 2, Komunikasi Penyiaran Islam (Agustus, 2016); 85-90 |
|
dc.source |
2460-6405 |
|
dc.subject |
Proceedings of Communication and Islamic Broadcasting |
|
dc.subject |
Propagation , Dai , Understood |
|
dc.subject |
Komunikasi Penyiaran Islam |
|
dc.subject |
Dakwah, Dai, Paham |
|
dc.title |
Tanggapan Masyarakat terhadap Aktivitas Dakwah Para Da’i Desa Cipatat. |
|
dc.title |
Tanggapan Masyarakat terhadap Aktivitas Dakwah Para Da’i Desa Cipatat. |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
qualitative |
|
dc.type |
kualitatif |
|