dc.description.abstract |
Agama berperan sebagai elemen dasar bagi kehidupan manusia baik secara komunal maupun individual. Namun dalam realitas, agama yang sejatinya mengajarkan kebaikan, kedamaian dan persaudaraan, tampil dengan wajah yang keras, garang dan bahkan menyeramkan. Agama kerap dihubungkan dengan radikalisme, ekstremisme, terorisme. Agama dipandang telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya konflik, penindasan dan kekerasan. memasuki abad XXI terjadi sindrom globalisasi, seakan-akan menciptakan tuntutan baru terhadap agama (reaktualisasi) dalam arti positif. Eksistensi dakwah sebagai agent of change harus diekspresikan lebih artikulatif dan responsif, tidak kaku dan tanggap terhadap perkembangan zaman. Konsep dakwah harus mampu mengantisipasi perubahan sosial dan kemutakhiran teknologi. Strategi Dakwah di era global adalah dakwah yang tidak menyempitkan cakrawala umat dalam emosi keagamaan dan marjinalisasi sosial. Dakwah yang diperlukan adalah dakwah yang mendorong partisipasi sosial, memenuhi tuntutan individual, bekerjasama dalam mengantisipasi perkembangan dan perubahan sosial yang kian cepat. al-Qur’an sebagai materi dakwah tidak hanya memuat ajaran yang berorientasi keakhiratan (Ukhrawi Orientic), tetapi juga ajaran tentang perhatian terhadap alam jasmani manusia (makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya). |
en_US |