Abstract.This research is based on the rate of errors experienced by employees when conducting their duties, misconduct and others. Therefore vertical organizational communication in organization should be created to maintain two ways communication and achieve the agreed purpose.This research employs quantitative research methods with correlational approach. The theory utilized in this research refers to Human Relations Theory. The population in this research encompasses 38 employees at Radio Spectrum Frequency Monitoring Hall, Class II Bandung and relies upon Total Sampling technique. The data to support this research is obtained through observation, questionnaire distribution and direct interview.On a side note, this research focuses on Upward and Downward Communications at Radio Spectrum Frequency Monitoring Hall, Class II Bandung. Vertical Communication discusses about informal communication which transfers informallyfrom an individual with higher authority to another individual with lower authority or vice versa. Vertical communication comprised of downwards and upwards communication.Research results have demonstrated that there is a significant relationship between upward communication with employee performance, comprised of Instructional Aspect, Order Aspect, Complementary Aspect and Notice Aspect. And there is no significant relationship between downward communication with employee performance, consisted of functional duties, behavioural duties and ethical duties.Abstrak.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cukup tinggi nya pegawai yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas perusahaan dan masih adanya pegawai yang suka menunda pekerjaannya, dsb. Maka dari itu diperlukan adanya komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi agar terciptanya komunikasi dua arah secara timbal balik, sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hubungan Manusiawi (Human Relations Theory). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung dengan jumlah 38 orang karyawan dan teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah Total sampling. Data untuk menunjang penelitian ini diperoleh melalui observasi, menyebarkan angket dan melakukan wawancara secara langsung. Adapun hasil penelitian dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara upward communication dengan kinerja pegawai, yang terdiri dari Aspek Petunjuk, Aspek Perintah, Aspek Pujian, Aspek Teguran. Dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara downward communication dengan kinerja pegawai, yang terdiri dari tugas fungsional, tugas perilaku dan tugas etika.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cukup tinggi nya pegawai yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas perusahaan dan masih adanya pegawai yang suka menunda pekerjaannya, dsb. Maka dari itu diperlukan adanya komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi agar terciptanya komunikasi dua arah secara timbal balik, sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hubungan Manusiawi (Human Relations Theory). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung dengan jumlah 38 orang karyawan dan teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah Total sampling. Data untuk menunjang penelitian ini diperoleh melalui observasi, menyebarkan angket dan melakukan wawancara secara langsung. Adapun hasil penelitian dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara upward communication dengan kinerja pegawai, yang terdiri dari Aspek Petunjuk, Aspek Perintah, Aspek Pujian, Aspek Teguran. Dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara downward communication dengan kinerja pegawai, yang terdiri dari tugas fungsional, tugas perilaku dan tugas etika.