dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Nurfarida, Gina Fuji |
|
dc.creator |
Darusman, Fitrianti |
|
dc.creator |
Effendi, Diar Herawati |
|
dc.date |
2016-08-11 |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4147 |
|
dc.description |
Abstract. In Type 2 diabetes mellitus is needed in handling the drug combination, the combination used is glimepiride with metformin HCl, which provide complementary and synergistic effect with the twin goals, namely improvement of insulin secretion and the insulin action in tissues. Glimepiride (GMP) into the BCS class II low solubility and high permeability so low bioavailability in the gastrointestinal tract. Based on this, the efforts to increase the solubility and dissolution Cocrystallization techniques using metformin HCl as coformer. Cocrystal GMP manufacture is done by milling techniques (neat grinding), grinding techniques with a little methanol (solvent-drop grinding), and dissolution techniques (solvent evaporation). Results cocrystal GMP characterized by thermal analysis method (Differential Scanning Calorimetry), as well as test reactivity with sticking techniques using test using software In-Silico Arguslab®. The identification and characterization shows the interaction kokristal GMP-MET (1: 1) at a temperature of 228 ° C, the solubility cocrystal GMP using a solvent evaporation technique provides increased solubility of more than 1.5x compared to the solubility of pure GMP, as well as increasing the dissolution rate of glimepiride of 32, 07% to 46.90% with a neat grinding treatment at the time of 45 minutes, and the test results show the attachment formed hydrogen bonds and produces the Gibbs free energy (ΔG) of -3.7419 kcal / mol.Abstrak. Pada Diabetes mellitus tipe 2 diperlukan kombinasi obat dalam penangannya, kombinasi yang digunakan yaitu glimepirid dengan metformin HCl, dimana memberikan efek komplementer dan sinergis dengan sasaran ganda yaitu perbaikan terhadap sekresi insulin serta terhadap aksi insulin di jaringan. Glimepirid (GMP) masuk ke dalam BCS kelas II yang kelarutannya rendah dan permeabilitasnya tinggi sehingga bioavailabilitasnya dalam saluran cerna rendah. Berdasarkan hal ini maka dilakukan upaya untuk meningkatkan kelarutan dan disolusi dengan teknik kokristalisasi menggunakan metformin HCl sebagai koformer. Pembuatan kokristal GMP dilakukan dengan teknik penggilingan (neat grinding), teknik penggilingan dengan tambahan sedikit pelarut metanol (solvent drop grinding), dan teknik pelarutan (solvent evaporation). Hasil kokristal GMP dikarakterisasi dengan metode analisis termal (Differential Scanning Calorimetry), serta dilakukan uji reaktifitas dengan teknik pelekatan menggunakan uji In-Silico menggunakan software Arguslab®. Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan interaksi kokristal GMP-MET (1:1) pada temperatur 228°C, kelarutan kokristal GMP menggunakan teknik solvent evaporation memberikan peningkatan kelarutan sebesar lebih dari 1,5x dibandingkan kelarutan GMP murni, serta meningkatkan laju disolusi glimepirid dari 32,07% ke 46,90% dengan perlakuan neat grinding pada waktu 45 menit, serta hasil uji pelekatan yang menunjukkan terbentuk ikatan hidrogen dan menghasilkan energi bebas Gibbs (∆G) sebesar -3,7419 kkal/mol. |
|
dc.description |
Pada Diabetes mellitus tipe 2 diperlukan kombinasi obat dalam penangannya, kombinasi yang digunakan yaitu glimepirid dengan metformin HCl, dimana memberikan efek komplementer dan sinergis dengan sasaran ganda yaitu perbaikan terhadap sekresi insulin serta terhadap aksi insulin di jaringan. Glimepirid (GMP) masuk ke dalam BCS kelas II yang kelarutannya rendah dan permeabilitasnya tinggi sehingga bioavailabilitasnya dalam saluran cerna rendah. Berdasarkan hal ini maka dilakukan upaya untuk meningkatkan kelarutan dan disolusi dengan teknik kokristalisasi menggunakan metformin HCl sebagai koformer. Pembuatan kokristal GMP dilakukan dengan teknik penggilingan (neat grinding), teknik penggilingan dengan tambahan sedikit pelarut metanol (solvent drop grinding), dan teknik pelarutan (solvent evaporation). Hasil kokristal GMP dikarakterisasi dengan metode analisis termal (Differential Scanning Calorimetry), serta dilakukan uji reaktifitas dengan teknik pelekatan menggunakan uji In-Silico menggunakan software Arguslab®. Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan interaksi kokristal GMP-MET (1:1) pada temperatur 228°C, kelarutan kokristal GMP menggunakan teknik solvent evaporation memberikan peningkatan kelarutan sebesar lebih dari 1,5x dibandingkan kelarutan GMP murni, serta meningkatkan laju disolusi glimepirid dari 32,07% ke 46,90% dengan perlakuan neat grinding pada waktu 45 menit, serta hasil uji pelekatan yang menunjukkan terbentuk ikatan hidrogen dan menghasilkan energi bebas Gibbs (∆G) sebesar -3,7419 kkal/mol. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4147/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2016 Prosiding Farmasi |
|
dc.source |
Prosiding Farmasi; Vol 2, No 2, Prosiding Farmasi (Agustus, 2016); 313-319 |
|
dc.source |
Prosiding Farmasi; Vol 2, No 2, Prosiding Farmasi (Agustus, 2016); 313-319 |
|
dc.source |
2460-6472 |
|
dc.subject |
Proceedings of Pharmacy |
|
dc.subject |
glimepiride, Kokristalisasi, solubility and dissolution, In-Silico. |
|
dc.subject |
Farmasetika |
|
dc.subject |
Glimepirid, Kokristalisasi, Kelarutan dan Disolusi, In-Silico |
|
dc.title |
Interaksi Fisika antara Glimepirid dan Metformin HCl dalam Upaya Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Glimepirid |
|
dc.title |
Interaksi Fisika antara Glimepirid dan Metformin HCl dalam Upaya Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Glimepirid |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Quantitative |
|
dc.type |
Eksperimen Laboratorium |
|