Abstract. Chemicals Adulteration (BKO) in herbal medicine can cause various side effects if used long term. This study was conducted to determine whether or not the presence of paracetamol and dexamethasone BKO and calculate how much content is contained. Tests performed include qualitative and quantitative tests as well as sample preparation using the SPE. The results of the microscopic test and TLC test sample B was suspected of containing paracetamol, the sample A suspected of containing paracetamol and dexamethasone, while sample C wasn’t contained any of it. Result of quantitative analysis, showed that sample B contained 0.00434022 gram/ 5 gram of paracetamol and sample A contained 0.0027826 gram/ 5 gram of paracetamol and 0.00018195 gram/ 5 gram of dexamethasone. Analytical method verification showed that the anaytical method had the recovery 24,405 % for paracetamol and 173,222 % for dexsamethasone. The repeatability of analytical method met the requirement of relative standard deviation 0,726 % of paracetamol and 2,220% of dexamethasone. Linearity of analytical method showed that the method met the requirement of coefficient of correlation and coefficient of linear regression both for paracetamol and dexamethasone.Abstrak. Bahan kimia obat (BKO) dalam jamu dapat menyebabkan berbagai efek samping jika digunakan jangka panjang. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya keberadaan bko parasetamol dan deksametason dan menghitung seberapa besar kadar yang terkandung. pengujian yang dilakukan meliputi uji kualitatif dan kuantitatif serta preparasi sampel dengan menggunakan EFP. Hasil dari uji mikroskopik dan uji KLT sampel B diduga mengandung parasetamol, sampel A diduga mengandung parasetamol dan deksametason dan sampel C tidak mengandung keduanya. Hasil dari pengujian menggunakan KCKT kadar BKO yang diperoleh dari sampel B sebesar 0.00434022 gram/ 5 gram parasetamol, sampel A mengandung 0.0027826 gram/ 5 gram parasetamol and 0.00018195 gram/ 5 gram deksametason. Hasil akurasi didapat perhitungan persen perolehan kembali yaitu sebesar 24,405 % untuk parasetamol dan 173,222 % untuk deksametason. hasil presisi diperoleh perhitungan SBR yaitu sebesar 0,726 % untuk parasetamol dan sebesar 2,220% untuk deksametason. Hasil linieritas diperoleh persamaan untuk standar parasetamol dan standar deksametason.
Bahan kimia obat (BKO) dalam jamu dapat menyebabkan berbagai efek samping jika digunakan jangka panjang. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya keberadaan bko parasetamol dan deksametason dan menghitung seberapa besar kadar yang terkandung. pengujian yang dilakukan meliputi uji kualitatif dan kuantitatif serta preparasi sampel dengan menggunakan EFP. Hasil dari uji mikroskopik dan uji KLT sampel B diduga mengandung parasetamol, sampel A diduga mengandung parasetamol dan deksametason dan sampel C tidak mengandung keduanya. Hasil dari pengujian menggunakan KCKT kadar BKO yang diperoleh dari sampel B sebesar 0.00434022 gram/ 5 gram parasetamol, sampel A mengandung 0.0027826 gram/ 5 gram parasetamol and 0.00018195 gram/ 5 gram deksametason. Hasil akurasi didapat perhitungan persen perolehan kembali yaitu sebesar 24,405 % untuk parasetamol dan 173,222 % untuk deksametason. hasil presisi diperoleh perhitungan SBR yaitu sebesar 0,726 % untuk parasetamol dan sebesar 2,220% untuk deksametason. Hasil linieritas diperoleh persamaan untuk standar parasetamol dan standar deksametason.