Abstrak. Cacingan merupakan penyakit endemik dan kronik diakibatkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tinggi, dapat menyebabkan kematian, karena menggerogoti kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunnya kondisi gizi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas dari rebusan kulit mangga terhadap telur cacing gelang babi (Ascaris suum), serta mengetahui konsentrasi rebusan kulit mangga yang berkhasiat terhadap telur cacing. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode ekperimental secara in vitro dengan melihat efek ovisid rebusan kulit mangga dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dengan menggunakan pembanding albendazol sebagai kontrol positif untuk telur cacing, larutan hanksaline digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian uji aktivitas terhadap telur cacing gelang babi Ascaris suum menunjukkan adanya efek ovisid dengan persentase inhibisi rabusan kulit mangga 2,5% sebesar 66,66%, untuk persentase inhibisi rebusan kulit mangga 5% sebesar 68,85%, dan persentase inhibisi rebusan kulit mangga 10% sebesar 72%, Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka efek yang dihasilkan semakin meningkat.
Cacingan merupakan penyakit endemik dan kronik diakibatkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tinggi, dapat menyebabkan kematian, karena menggerogoti kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunnya kondisi gizi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas dari rebusan kulit mangga terhadap telur cacing gelang babi (Ascaris suum), serta mengetahui konsentrasi rebusan kulit mangga yang berkhasiat terhadap telur cacing. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode ekperimental secara in vitro dengan melihat efek ovisid rebusan kulit mangga dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dengan menggunakan pembanding albendazol sebagai kontrol positif untuk telur cacing, larutan hanksaline digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian uji aktivitas terhadap telur cacing gelang babi Ascaris suum menunjukkan adanya efek ovisid dengan persentase inhibisi rabusan kulit mangga 2,5% sebesar 66,66%, untuk persentase inhibisi rebusan kulit mangga 5% sebesar 68,85%, dan persentase inhibisi rebusan kulit mangga 10% sebesar 72%, Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka efek yang dihasilkan semakin meningkat.