Abstract. Durian (Durio zibethinus Murray) will leave shell waste and usually discarded after consumed. The purpose of this study was to determine the influence of reflux and soxhlet extraction methods obtain antioxidant activity and to determine the total phenol and flavonoid from skin durian montong varieties. Extractions were done by reflux and soxhlet methods using 70% of ethanol as solvent to obtain the liquid extracts. Both of liquid extract were evaporated using rotary vacuum evaporator to obtain concentrated extract. The level of total flavonoid and phenol content from durian peel extract were obtained by UV light spectrophotometry at maximum wavelength using as kuarsetin comparison and IC50 (Inhibition Concentration) samples were determined with DPPH reagent. Base on yield result the most durian peel extract was obtain from reflux methods. The greatest potential as antioxidant was skin durian extract with reflux extraction, which has IC50 value of 14.03 ppm. While the sokhlet extraction methods has IC50 value of 16.68. 5.1% of total flavonoids in the extract reflux were higher than 4.6% of soxhlet extract. The value of total phenol content in the extract reflux 2.28% was also higher than 1.78% soxhlet extract. Extract durian rind reflux results showed antioxidant activity, total phenol content and total flavonoid extract higher compared with soxhlet apparatus.Abstrak. Buah durian (Durio zibethinus Murray) meninggalkan limbah kulit buah berupa cangkang yang biasanya dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi refluks dan soxhlet terhadap aktivitas antioksidan serta penetapan total fenol dan flavonoid dari kulit buah durian varietas montong. Ekstraksi dilakukan dengan cara refluks dan soxhlet menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya kedua ekstrak cair tersebut diuapkan dengan menggunakan rotary vacuum evaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat. Penetapan kadar flavonoid total dan kadar fenol total dalam ekstrak kulit durian dilakukan dengan cara spektrofotometri sinar UV-sinar tampak pada panjang gelombang maksimum dengan menggunakan pembanding kuersetin dan dilakukan penetapan nilai IC50 (Inhibition Concentration) sampel, menggunakan pereaksi DPPH. Berdasarkan hasil rendemen yang paling banyak menghasilkan ekstrak kulit durian adalah metode refluks. Sampel kulit durian yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Ekstrak yang memiliki potensi paling besar sebagai antioksidan adalah ekstrak kulit durian yang diperoleh dengan metode refluks dengan nilai IC50 sebesar 14,03 ppm, sedangkan untuk metode sokhlet memiliki nilai IC50 sebesar 16,86. Hal ini diperkuat dengan lebih tingginya kadar flavonoid total pada ekstrak refluks sebesar 5,1% dibandingkan dengan ekstrak soxhlet 4,6%. Demikian juga untuk nilai kadar fenol total pada ekstrak refluks 2,28% dibandingkan dengan ekstrak soxhlet 1,78%. Ekstrak hasil refluks kulit buah durian menunjukan aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan flavonoid total yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak dengan alat soxhlet.
Buah durian (Durio zibethinus Murray) meninggalkan limbah kulit buah berupa cangkang yang biasanya dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi refluks dan soxhlet terhadap aktivitas antioksidan serta penetapan total fenol dan flavonoid dari kulit buah durian varietas montong. Ekstraksi dilakukan dengan cara refluks dan soxhlet menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya kedua ekstrak cair tersebut diuapkan dengan menggunakan rotary vacuum evaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat. Penetapan kadar flavonoid total dan kadar fenol total dalam ekstrak kulit durian dilakukan dengan cara spektrofotometri sinar UV-sinar tampak pada panjang gelombang maksimum dengan menggunakan pembanding kuersetin dan dilakukan penetapan nilai IC50 (Inhibition Concentration) sampel, menggunakan pereaksi DPPH. Berdasarkan hasil rendemen yang paling banyak menghasilkan ekstrak kulit durian adalah metode refluks. Sampel kulit durian yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Ekstrak yang memiliki potensi paling besar sebagai antioksidan adalah ekstrak kulit durian yang diperoleh dengan metode refluks dengan nilai IC50 sebesar 14,03 ppm, sedangkan untuk metode sokhlet memiliki nilai IC50 sebesar 16,86. Hal ini diperkuat dengan lebih tingginya kadar flavonoid total pada ekstrak refluks sebesar 5,1% dibandingkan dengan ekstrak soxhlet 4,6%. Demikian juga untuk nilai kadar fenol total pada ekstrak refluks 2,28% dibandingkan dengan ekstrak soxhlet 1,78%. Ekstrak hasil refluks kulit buah durian menunjukan aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan flavonoid total yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak dengan alat soxhlet.