Description:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kulit buah delima merah (Punica granatum L.) terhadap pengaruh perbedaan metode ekstraksi serta dilakukan penetapan kadar flavonoid total. Dalam penelitian ini ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi dan ekstraksi refluks yang menggunakan perbandingan pelarut 9:1, pelarut yang digunakan adalah etanol 95% : HCl. Pemantauan komponen ekstrak menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan fase diam silika GF245 dan fase gerak etil asetat : klorofom (8:2). Pengujian aktivitas antioskidan dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2,pikrilhidrazil). Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukan bahwa eksrak pada esktraksi maserasi memiliki aktivitas antioskidan lebih baik dengan nilai IC50 2,39 ppm sedangkan nilai IC50 untuk ekstrak pada ekstraksi refluks adalah 10,41 ppm. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan menggunakan metode spektrofotometer UV–Sinar Tampak. Hasil penetapan kadar flavonoid total pada ekstraksi maserasi lebih rendah yaitu 1,025 % dibandingan pada ekstraksi refluks 1,223 %. Dari hasil penetapan tersebut, terlihat bahwa kadar flavonoid total tidak berbanding lulur dengan aktivitas antioksidan ekstrak. Sehingga diduga aktivitas antioksidan pada kulit buah delima tidak dipengaruhi oleh kadar flavonoidnya.