Description:
Film penyalut adalah lapisan yang dapat dipakai untuk membungkus berbagai makanan serta memperpanjang umur simpan produk, dapat dimakan dengan atau tanpa makanan. Biji cempedak (Artocarpus integer) memiliki kandungan karbohidrat sebesar 36,7 gram yang menjadi sumber dihasilkannya pati yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan film penyalut. Biji cempedak dikombinasikan dengan gel lidah buaya (Aloe vera) yang digunakan sebagai antibakteri. Senyawa dalam lidah buaya yang berperan sebagai antibakteri adalah antrakuinon dan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari formula dengan karakterisasi terbaik dari film penyalut yang mengandung pati biji cempedak dan gel lidah buaya sebagai antibakteri untuk uji efektivitas pengawet. Optimasi formula film penyalut dilakukan dengan variasi konsentrasi pati biji cempedak yang berbeda. Formula film penyalut terbaik mengandung pati biji cempedak (1%); gel lidah buaya (3%); gliserol (2,5%); Na-alginat (1,5%) dan akuades 100 ml untuk melarutkan campuran. Hasil evaluasi film penyalut memiliki bentuk lapisan tipis, berwarna bening putih, tidak berbau dan sedikit manis dengan kadar air 36,5622%; ketebalan 0,0932 mm; kekuatan tarik 59,7 g; kemuluran (Ebreak) 67,7%; dan (Emax) 58,9%. Uji efektivitas pengawet dengan metode ALT pada bakteri S. aureus, E. coli dan jamur A. niger menunjukkan hasil tidak memenuhi persyaratan yang tercantum pada FI IV tahun 1995.