Universitas Islam Bandung Repository

Urgensi Peningkatan Pupuk Organik dalam Rangka Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dihubungkan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-09/Mbu/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Sablye, Risa Salafiyah
dc.creator Januarita, Ratna
dc.date 2017-01-23
dc.date.accessioned 2019-09-10T01:30:04Z
dc.date.available 2019-09-10T01:30:04Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/5468
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/20570
dc.description Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa sebagian besar (73%) lahan pertanian di Indonesia, baik lahan sawah maupun lahan kering mempunyai kandungan bahan organik yang rendah. Terabaikannya pengembalian bahan organik ke dalam tanah dan intensifnya penggunaan pupuk kimia pada lahan sawah telah menyebabkan mutu fisik dan kimiawi tanah menurun. Pemerintah dalam hal ini yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai peran sebagai agent of development yaitu sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial, hukum dan lingkungan. PT Pupuk Indonesia sebagai perusahaan BUMN yang memproduksi pupuk, baik kimia maupun organik. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan ini lebih memprioritaskan produksi pupuk kimia. Pemerintah sebagai otoritas tertinggi sebagai pelaksana amanat Undang Undang Dasar 1945, mengeluarkan regulasi yang secara tegas  mengatur tentang pemberdayaan pupuk organik. Peraturan tersebut adalah Permentan Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Skripsi ini mengkaji Permentan Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah sebagai regulasi yang relevan dalam mengatur keberadaan pupuk dan akan mengkaji Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Pupuk Indonesia (Persero) Group yang dihubungkan dengan peningkatan pupuk organik dalam rangka ketahanan pangan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dan menganalisis secara logis ketentuan-ketentuan hukum yang relevan melalui studi pustaka terhadap data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder serta wawancara sebagai pendukung data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan Permentan Nomor 70 Tahun 2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah dianggap masih kurang komprehensif dalam mengatur mengenai mekanisme pendistribusian pupuk, sehingga Permentan No. 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenahan Tanah masih belum dapat diimplementasikan secara efektif dan PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dalam implementasinya belum fokus terhadap pupuk organik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.This research is triggered by the fact that the majority (73%) of agricultural land in Indonesia, both wetland and upland have low organic matter content. This fact creates ignorance of organic ingredients return into the soil due to the intensive use of chemical fertilizer on the rice fields. At the end, this is also causing the decline of physical quality and chemical of the soil. In this regard, the SOEs Ministry as the government’s arm leght has a role as an agent of development, should create a balance among the dimensions of development, eg. Economic, social, law, and environment. PT Pupuk Indonesia as one of state-owned enterprise produces fertilizer. The government as the supreme authority as the executive mandate of the 1945 Constitution, issued regulation that expressly regulates the empowerment of organic fertilizers, the Agricultural Ministry Regulation No. 70 of 2011 concerning Organic Fertilizer, Biological Fertilizer and Soil Recovery. This research examines the mentioned Agricultural Ministry Regulation as the relevant regulation to regulate the presence of fertilizers and will review the Partnership Program and Community Development at PT Pupuk Indonesia (Persero) Group which is associated with an increased organic fertilizer in the context of food security in Indonesia. The method used in this research is normative juridical method, the research done by reviewing and analyzing logically the provisions of the relevant legal literature study of secondary data consisting of primary and secondary legal materials and interviews as supporting secondary data. The analytical method used in this study is a qualitative juridical method. The study concluded to Regulation No. 70 of 2011 Concerning Organic Fertilizer, Biological Fertilizer and Soil Recovery was deemed to be less comprehensive in regulating the mechanism for distributing fertilizer, so Permentan No. 70 of 2011 on Organic Fertilizer, Biological Fertilizer and Soil Improvement still can not be implemented effectively and PT Pupuk Indonesia (Persero) Group in its implementation has not been a focus on organic fertilizer through the Partnership Program and Community Development.
dc.description Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa sebagian besar (73%) lahan pertanian di Indonesia, baik lahan sawah maupun lahan kering mempunyai kandungan bahan organik yang rendah. Terabaikannya pengembalian bahan organik ke dalam tanah dan intensifnya penggunaan pupuk kimia pada lahan sawah telah menyebabkan mutu fisik dan kimiawi tanah menurun. Pemerintah dalam hal ini yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai peran sebagai agent of development yaitu sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial, hukum dan lingkungan. PT Pupuk Indonesia sebagai perusahaan BUMN yang memproduksi pupuk, baik kimia maupun organik. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan ini lebih memprioritaskan produksi pupuk kimia. Pemerintah sebagai otoritas tertinggi sebagai pelaksana amanat Undang Undang Dasar 1945, mengeluarkan regulasi yang secara tegas  mengatur tentang pemberdayaan pupuk organik. Peraturan tersebut adalah Permentan Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Skripsi ini mengkaji Permentan Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah sebagai regulasi yang relevan dalam mengatur keberadaan pupuk dan akan mengkaji Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Pupuk Indonesia (Persero) Group yang dihubungkan dengan peningkatan pupuk organik dalam rangka ketahanan pangan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dan menganalisis secara logis ketentuan-ketentuan hukum yang relevan melalui studi pustaka terhadap data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder serta wawancara sebagai pendukung data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan Permentan Nomor 70 Tahun 2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah dianggap masih kurang komprehensif dalam mengatur mengenai mekanisme pendistribusian pupuk, sehingga Permentan No. 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenahan Tanah masih belum dapat diimplementasikan secara efektif dan PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dalam implementasinya belum fokus terhadap pupuk organik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/5468/pdf
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 3, No 1, Prosiding Ilmu Hukum (Februari, 2017); 48-54
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 3, No 1, Prosiding Ilmu Hukum (Februari, 2017); 48-54
dc.source 2460-643X
dc.subject Law
dc.subject Organic Fertilizer, Community Development Partnership Program PT Pupuk Indonesia (Persero) Group
dc.subject
dc.subject
dc.title Urgensi Peningkatan Pupuk Organik dalam Rangka Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dihubungkan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-09/Mbu/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
dc.title Urgensi Peningkatan Pupuk Organik dalam Rangka Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dihubungkan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-09/Mbu/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Qualitative
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Ilmu Hukum [914]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Hukum

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account