Abstract. The executor section is the spearhead for Sneaklin. Performance is displayed part of the executor directly related to customer satisfaction which is one of the targets and goals of Sneaklin. Sneaklin Company has provided specific policies for executor part employees from recruitment systems, bonuses, salaries, and other policies to encourage employees to perform well. However, in the last 4 months the work behavior displayed by executor employees tends to be bad, such as lack of initiative in work, late going to the office, not in the office, working from the end, less responsible, and lack of enthusiasm at work which is a characteristic of motivation. work is low. This has an impact on customer complaints. The purpose of this study was to find out the work motivation picture of the part of the executor of the Sneaklin road in Ambon. The method used is descriptive method. Research subjects consisted of 20 executor employees. Measurements were made based on Herzberg's theory of two factor theory by measuring the need for dimensions of hygiene factor and motivator factor with a validity level of 80% and reliability coefficient of 0.743. Based on the results of data processing, there were 4 people in the condition of the need for high hygiene factors and high motivator factors, 16 people were in high hygiene factor conditions and low motivator factorsKeywords: Ambon Street Sneaklin, Work Motivation, Herzberg Two Factor Theory Abstrak. Bagian eksekutor merupakan ujung tombak bagi Sneaklin. Kinerja yang ditampilkan bagian eksekutor berhubungan langsung dengan kepuasaan pelanggan yang merupakan salah satu target dan tujuan dari Sneaklin. Perusahaan Sneaklin telah memberikan kebijakan-kebijakan khusus untuk karyawan bagian eksekutor dari system recruitment, bonus, gaji, dan kebijakan-kebijakan lainnya untuk mendorong karyawan menampilkan kinerja yang baik. Akan tetapi, dalam 4 bulan terakhir perilaku kerja yang ditampilkan karyawan bagian eksekutor cenderung buruk seperti kurang initiatif dalam bekerja, terlambat masuk ke kantor, tidak berada di kantor, bekerja asal selesai, kurang bertanggung jawab, dan kurang semangat dalam bekerja yang merupakan ciri dari motivasi kerja yang rendah. Hal ini berdampak pada complain dari pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi kerja karyawan bagian eksekutor Sneaklin jalan Ambon. Metoda yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek Penelitian berjumlah 20 orang karyawan bagian eksekutor. Pengukuran dilakukan berdasarkan teori Herzberg mengenai two factor theory dengan mengukur kebutuhan pada dimensi hygiene factor dan motivator factor dengan tingkat validitas 80% dan Koefisien reliabilitas 0,743. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat 4 orang berada pada kondisi kebutuhan pada Hygiene factor tinggi dan motivator factor tinggi, 16 orang berada pada kondisi kebutuhan pada Hygiene factor tinggi dan motivator factor rendah.Kata Kunci: Sneaklin jalan Ambon, Motivasi Kerja, Herzberg Two Factor Theory
Bagian eksekutor merupakan ujung tombak bagi Sneaklin. Kinerja yang ditampilkan bagian eksekutor berhubungan langsung dengan kepuasaan pelanggan yang merupakan salah satu target dan tujuan dari Sneaklin. Perusahaan Sneaklin telah memberikan kebijakan-kebijakan khusus untuk karyawan bagian eksekutor dari system recruitment, bonus, gaji, dan kebijakan-kebijakan lainnya untuk mendorong karyawan menampilkan kinerja yang baik. Akan tetapi, dalam 4 bulan terakhir perilaku kerja yang ditampilkan karyawan bagian eksekutor cenderung buruk seperti kurang initiatif dalam bekerja, terlambat masuk ke kantor, tidak berada di kantor, bekerja asal selesai, kurang bertanggung jawab, dan kurang semangat dalam bekerja yang merupakan ciri dari motivasi kerja yang rendah. Hal ini berdampak pada complaindari pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi kerja karyawan bagian eksekutor Sneaklin jalan Ambon. Metoda yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek Penelitian berjumlah 20 orang karyawan bagian eksekutor. Pengukuran dilakukan berdasarkan teori Herzberg mengenai two factor theorydengan mengukur kebutuhan pada dimensi hygiene factor dan motivator factor dengan tingkat validitas 80% dan Koefisien reliabilitas 0,743. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat 4 orang berada pada kondisi kebutuhan pada Hygiene factortinggi danmotivator factor tinggi, 16 orang berada pada kondisi kebutuhan pada Hygiene factortinggi danmotivator factor rendah.Kata Kunci: Sneaklin jalan Ambon, Motivasi Kerja, Herzberg Two Factor Theory