Description:
Semakin ketatnya persaingan bisnis, perusahaan dituntut menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Berkualitas artinya sesuai dengan harapan pelanggan. Kualitas produk sebanding lurus dengan biaya yang rendah dan ketepatan waktu yang baik. PT. Pintex merupakan perusahaan yang memproduksi benang kapas 100 % dengan berbagai macam nomor benang. Dari hasil observasi diperoleh 4 jenis kecacatan yang melebih batas toleransi yang telah ditetapkan perusahaan, yakni jenis cacat hairiness, neps, thin, dan ketidakrataan. Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat menurunkan tingkat kecacatan produk Benang Carded Ne1 40 pada PT. Pintex. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan mengguankan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan dan analisis data didapat penyebab tertinggi pada jenis cacat hairiness adalah pelatihan untuk operator tidak ada dan maintenance partisi mesin yang kurang baik dengan nilai RPN 441, penyebab tertinggi cacat thin adalah maintenance partisi mesin yang kurang baik dengan nilai RPN 441, penyebab tertinggi cacat Ketidakrataan adalah maintenance partisi mesin yang kurang baik, mesin kotor, dan pelatihan untuk operator yang tidak ada dengan nilai RPN masing-masing 448, penyebab tertinggi cacat Neps adalah maintenance partisi mesin yang kurang baik dengan nilai RPN 441.