Description:
Abstrak. Pepaya (Carica papaya L.) umum dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan. Saponin, alkaloid, flavonoid, tannin, triterpenoid, dan quinon merupakan substansi fitokimia yang terkandung dalam buah pepaya muda. Konsumsi substansi fitokimia pada dosis tinggi dapat menimbulkan toksisitas terhadap organ ataupun tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut dari buah pepaya muda melalui penentuan lethal dose 50 (LD50) dan pengamatan terhadap karakteristik efek toksik pada mencit. Penelitian ini menggunkan metode eksperimental laboratorium. Penentuan LD50 dalam uji toksisitas akut ini menggunakan proposed (new) recommended method dengan subjek 12 ekor mencit betina yang terbagi kedalam tiga tahap uji toksisitas dan satu uji konfirmasi. Tahap pertama, empat mencit diberi dosis oral 50, 200, 400, 800 mg/kg BB. Tahap kedua dan ketiga, masing-masing tiga ekor mencit diberi dosis oral 1000, 1500, 2000 mg/kg BB dan 3000, 4000, 5000 mg/kg BB. Pada akhir penelitian dilakukan uji konfirmasi terhadap mencit. Pengamatan karakteristik efek toksik pada uji ini dilakukan setiap dua jam selama satu hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa LD50 dari ekstrak air buah pepaya muda pada uji toksisitas akut diperoleh sebesar >5000 mg/kg BB. Pengamatan karakteristik efek toksik pada mencit menunjukan tidak ada perubahan gejala umum, profil perilaku, neurologis, dan autonomik. Pada penelitian ini, ekstrak air buah pepaya muda dapat diklasifikasikan kedalam substansi yang Praktis Tidak Toksik (PTT). Efek toksik yang minimal menjadikan ekstrak ini dapat dipertimbangkan untuk dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.