Universitas Islam Bandung Repository

Narrative dalam Jurnalisme Kesehatan : Sebuah Pengantar

Show simple item record

dc.contributor.author Santana K., Septiawan
dc.date.accessioned 2020-07-23T07:18:32Z
dc.date.available 2020-07-23T07:18:32Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/27790
dc.description.abstract Komunkasi Kesehatan diantaranya mengkaji health messages sebagai komponen sentral bagi health interventions. Hal itu menjadi bagian dari upaya berbagai pihak di dalam melakukan kegiatan public health. “Specifically, that we believe that communication has the potential to improve health behaviour,” menurut Marco Yzer (dalam Cho, 2012: 21). Berbagai teori healt behaviour didasarkan dari rational system suggesting, yang meliputi faktor-faktor seperti persepsi mengenai resiko, keuntungan, dan sebagainya dari kehidupan manusia. Selain itu, juga terkait dengan keputusan-keputusan logis, serta determinasi lingkungan (seperti, faktor-faktor fasilitas yang harus disediakan). Dalam pendekatan lain, ada pula yang memokuskan kajian berdasarkan proses sosiokultural, yang melekat di dalam naratif-naratif (narratives) komunikasi. “Narrative is widely construed as the accounts of experience and meaning conveyed through human language,” menurut Larker & Hill (dalam Cho, 2012: 96). Pemikiran tersebut dikutip Larkey dan Hill untuk menjelaskan penggunaan narratives sebagai teknik menggambarkan bagaimana kelompok-kelompok kultural dan komunitas membangun “(a) build awaranes, voice, and capacity for sharing wisdom within community, ... and select the best stories to tell purposes of health promotion.” (dalam Cho, 2012: 96). Jurnalisme, sebagai bagian dari disiplin komunikasi, memiliki konsep narrative. Jurnalisme narrative masuk ke dalam genre nonfiksi, narrative nonfiction, dan dikembangkan Mark Kramer (sejak 1998). Pada dekade 1990, perkembangannya cukup luar biasa. Jurnalisme ini memang menyediakan peluang kepada penulis, untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan mempresentasikan kisahnya. Jurnalisme narrative merupakan bentuk tercanggih dari penulisan nonfiksi, terutama dalam mengontrol kekuatan fakta, untuk teknik pengontruksian fiksi yang dilakukan secara naratif, penataan adegan, pelukisan multidimensi karakter dan, terlebih penting, penyampaikan sebuah kisah yang memaksakan kehadiran suara (voice) yang pembaca ingin dengarkan. Narrative nonfiksi menhembatani hubungan antara pelbagai peristiwa yang mengiikutsertakan tempat kejadiannya, dengan pemaknaan dan emosinya. Kajian makalah ini hendak menelusuri penggunaan jurnalisme narrative di dalam kontek upaya pengelolaan pesan bagi komunikasi “promosi” kesehatan. en_US
dc.publisher Fikom Unisba en_US
dc.subject Komunikasi Kesehatan, Promosi Kesehatan, Narrative, Jurnalisme Narrative en_US
dc.title Narrative dalam Jurnalisme Kesehatan : Sebuah Pengantar en_US
dc.type Book en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account