Description:
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perbedaan proses pengeringan terhadap kandungan asam lemak ikan mujair (Oreochromis mossambicus Peters). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan proses pengeringan konvensional dengan menggunakan sinar matahari dan pengeringan buatan, terhadap kandungan asam lemak dalam minyak ikan mujair (Oreochromis mossambicus Peters). Kandungan asam lemak pada setiap minyak dianalisis dengan menggunakan instrumen KG-SM (Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa). Rendemen yang dihasilkan dari minyak ikan mujair pengeringan konvensional sebesar 3,96 % dan minyak ikan mujair pengeringan buatan 8,569 %. Hasil analisis Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa (KG-SM) memperlihatkan bahwa minyak ikan mujair pengeringan konvensional mengandung SFA sebesar 40,31 %, MUFA 25,81 % dan PUFA 6,03 %, minyak ikan mujair pengeringan buatan mengandung SFA sebesar SFA 32,5 %, MUFA 21,9 % dan PUFA 10,61 %. Minyak ikan mujair pengeringan alami secara konvensional memiliki komposisi dan kandungan PUFA golongan omega 3 yaitu EPA 1,87 % dan DHA 2,28% sedangkan minyak ikan mujair pengeringan buatan EPA 4,66% dan DHA 4,22%. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan proses pengeringan dapat mempengaruhi kandungan asam lemak ikan mujair (Oreochromis mossambicus Peters).