Abstract:
Obat antituberkulosis isoniazid dan rifampisin memiliki efek hepatotoksik. Kulit
buah asam kandis memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang
diketahui bersifat hepatoprotektor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit buah asam kandis sebagai
hepatoprotektor yang dinilai melalui kadar ALT/SGPT tikus Wistar jantan yang
diinduksi isoniazid dan rifampisin. Dua puluh lima ekor tikus terbagi menjadi
lima kelompok meliputi kelompok negatif yang diberi suspensi CMC Na, kontrol
positif diberi induksi isoniazid dan rifampisin, kelompok uji diberi ekstrak kulit
buah asam kandis dengan dosis 400 mg/kgBB; dan 800 mg/kgBB setelah induksi,
dan kelompok pembanding diberi ekstrak temulawak 3,6 mg/kgBB setelah
induksi. Semua perlakuan diberikan secara oral selama 12 hari. Setelah 12 hari,
dilakukan pemeriksaan kadar ALT/SGPT dari sampel darah tikus. Berdasarkan uji
Post Hoc LSD menunjukkan ekstrak kulit buah asam kandis mempunyai efek
mencegah kenaikan kadar ALT/SGPT secara bermakna pada dosis 400 mg/kgBB
dan 800 mg/kgBB terhadap kelompok kontrol positif (p<0,1) dan efek pada
ekstrak dosis 400 mg/kgBB mendekati efek pada kelompok pembanding.