Abstract:
Kegiatan ushana penambangan cenderung semakin berkembang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan bahan tambang non migas, khsususnya mineral industri atau bahan galian industri. Mineral industri dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi, tampil sebagai bahan alternatif dan merupakan pilihan yang tepat. Salah satu diantara bahan galian industri tersebut yang berpotensi untuk dikembangkan adalah kaolin. Daerah yang memiliki potensi kaolin diantaranya adalah karangnunggal. Selama hampir 2 tahun permintaan kaolin karangnunggal tidak menunjukkan peningkatan. Permasalahannya adalah berkurangnya minat konsumen karena kualitas yang tidak memenuhi standar, sehingga konsumen beralih kedaerah yang lain.
Benefisiasi (pengolahan) bahan galian adalah pekerjaan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu bahan galian dengan mengambil bagian yang berharga meliputi langkah preparasi, pemisahan(konsentrasi), dan pemurnian, sehingga diperoleh produk akhir yang dapat dipasarkan. Maksud dari penelitian ini adalah agar Kaolin Karangnunggal dapat menarik minat konsumen yang lebih besar sehingga pengusahaan kaolin Karanggnunggal dapat memberikan kontribusi yang berarti baik bagi daerah maupun masyarakat karangnunggal. Adapun tujuannya adalah untuk mengolah dan meningkatkan kualitasi kaolin itu sendiri, sehingga selain dimanfaatkan untuk keramik hias juga daoat digunakan sebagai salah satu bahan untuk membuat keramik teknik. Setelah dilakukan benefisiasi, dilakukan analisis kimia, analisa minerologi,analisa rasional, analisa kadar air , dan analisa berat jenis.
Analisa kimia menunjukkan kadar mineral kaolinit >80%, mineral yang terkandung dalam kaolin karangnunggal adalah kristobalit, kaolinit, monmorilonit, kadar air <0,5%, kadar Fe203>0,4%, kadar Ti02 >0,3%, dan berat jenis rata-rata 2,63gram/cc. Berdasarkan SII 0654-82 / SNI .06-0578 -89 , Kaolin Karangnunggal sudah memenuhi syarat umum untuk dijadikan bahan utama keramik tetapi masih belum memenuhi syarat khususnya karena kadar besinya >0,5%, sehingga disarankan untuk dilakukan pemurnian lebih lanjut.