Abstract:
Panti rehabilitasi sosial memiliki peran yang penting dalam hal kuratif atau
pengobatan. Selain pengobatan secara medis melalui detoksifikasi, faktor yang tidak kalah
penting adalah memperhatikan keadaan psikologis penyalahguna napza. Meningkatkan self
esteem menjadi salah satu tujuan panti rehabilitasi karena residen cepat atau lambat akan
kembali ke lingkungan masyarakat yang akan memberikan respon beragam terhadap residen
yang berstatus eks penyalahguna napza.
Beberapa program dijalankan, salah satunya pembekalan keterampilan melalui jenis
kegiatan keterampilan yang sesuai dengan minat residen. Hal tersebut ditujukan agar
membentuk kemandirian residen setelah masa rehabilitasi berakhir. Namun persepsi
terhadap keterampilan yang dimiliki menentukan apakah program kegiatan keterampilan ini
berhasil atau tidak sehingga persepsi positif terhadap keterampilan yang dimiliki diharapkan
akan mampu meningkatkan self esteem eks penyalahguna napza di BRSPP.
Beberapa eks penyalahguna napza berpikir bahwa keterampilan yang mereka miliki
tidak akan membantu karena bagi mereka latar belakang pendidikan dan catatan sebagai eks
penyalahguna napza akan menjadi penghalang. Indikasi dari self esteem yang rendah pun
ditemui melalui bentuk perilaku seperti menangis di dalam kamar, malu dengan status eks
penyalahguna napza, merasa di buang oleh keluarga, dan merasa tidak mempunyai bekal
yang cukup untuk bisa mandiri secara finansial setelah keluar dari BRSPP sehingga peneliti
mengkorelasikan kedua variabel tersebut dalam penelitian ini.
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik mengenai
hubungan antara persepsi terhadap keterampilan yang dimiliki dengan self esteem yang
dimiliki Eks Penyalahguna Napza di BRSPP Lembang, serta dapat menjadi masukan bagi
balai rehabilitasi untuk menjadikan kegiatan keterampilan sebagai metoda tetap dalam
meningkatkan kompetensi dan kemampuan interpersonal eks penyalahguna napza.
Metoda yang digunakan adalah metoda korelasional yang merupakan jenis
penelitian yang mengungkapkan bentuk hubungan timbal balik antara dua variabel atau lebih
yang dalam penelitian ini adalah variabel persepsi terhadap keterampilan yang dimiliki dan
variabel tingkat self esteem. Yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah 50 responden
dari seluruh eks penyalahguna napza di BRSPP Lembang Angkatan 2011 yang dipilih secara
acak dari 5 jenis kegiatan keterampilan.
Persepsi eks penyalahguna napza terhadap keterampilan yang dimiliki diukur
menggunakan skala semantik diferensial yang terdiri dari 55 item. Self esteem diukur
menggunakan skala self esteem dari Stanley Coopersmith yang terdiri dari 68 item. Data
yang diperoleh merupakan total skor dari masing-masing alat ukur diolah dengan
menggunakan Uji Rank Spearman.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang cukup berarti (sedang) antara persepsi terhadap keterampilan yang dimiliki dengan self
esteem. Maksudnya, persepsi yang positif terhadap keterampilan yang dimiliki dapat diikuti
dengan self esteem yang tinggi.