Abstract:
Bagian penting dari manajemen strategi adalah evaluasi kinerja yang berguna
memberikan umpan balik kepada perusahaan untuk melakukan tindakan korektif.
Sampai saat ini evaluasi kinerja PT BMI Cabang Dago Bandung belum menyeluruh
terhadap seluruh aspek kegiatan bisnis perusahaan dimana evaluasi kinerja dilakukan
hanya terhadap kinerja keuangan dan karyawan. Evaluasi kinerja karyawan dilakukan
terhadap pencapaian sasaran kerja, cara kerja, dan sifat pribadi karyawan.
Adapun masalah dari penelitian adalah bagaimana rancangan sistem
pengukuran tingkat kinerja dengan balanced scorecard di PT. Bank Muamalat Cabang
Dago Bandung, bagaimana pencapaian kinerja PT. Bank Muamalat Cabang Dago
Bandung pada tahun 2014 dengan pendekatan Balanced Scorecard.
Dengan adanya skripsi ini bertujuan untuk merancang sistem pengukuran
tingkat kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard di PT. Bank Muamalat
Cabang Dago Bandung, untuk mengetahui pencapaian tingkat kinerja di PT Bank
Muamalat Cabang Dago Bandung pada tahun 2013 dengan pendekatan Balanced
Scorecard.
Metode penulisan yang digunakan ialah secara deskriptif kualitatif dengan
menjelaskan rancangan dan bagaimana kinerja PT Bank Muamalat Cabang Dago
Bandung dengan pendekatan Balanced Scorecard.
Hasil dari pembahasan dari skripsi ini menunjukan sasaran strategis Balanced
Scorecard pada setiap perspektif nya yaitu perspektif keuangan, pelanggan, bisnis
internal, dan pembelanjaran dan pertumbuhan telah ditetapkan untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan perlu ditetapkan untuk pencapaiannya. Faktor pendorong kinerja
mengomunikasikan bagaimana hasil didapat. Penentuan ukuran hasil pada
pengukuran kinerja harus sejalan dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada
setiap perspektif sehingga ukuran hasil tersebut dapat mengukur sejauh mana sasaran
strategis telah dicapai. , dapat diketahui kinerja PT Bank Muamalat Cabang Dago
tahun 2013 pada tiap perspektif Balanced Scorecard. Kinerja perspektif keuangan
menunjukan kinerja yang baik dengan hampir seluruh target pada masing-masing
sasaran strategis tercapai. Namun untuk sasaran strategis efisiensi biaya operasional
tidak tercapai. Hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah tenaga kerja dan lainnya
terkait dengan fasilitas perusahaan. Sehinggga perusahaan perlu melakukan
penghematan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi biaya operasional