Abstract:
Gaya kepemimpinan seseorang auditor dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja timnya. Peran setiap auditorpun dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kinerja setiap auditor. Namun, dalam menjalankan tugasnya, auditor biasanya dihadapkan pada tekanan peran salah satunya oleh potensi konflik peran maupun kelebihan peran sehingga dapat menurunkan kinerja. Kemampuan seorang auditor untuk dapat meningkatkan spiritual dalam dirinya adalah salah satu kunci untuk keluar dari tekanan tersebut dan menjadikan gaya kepemimpinan seseorang menjadi lebih baik, sehingga dapat memperbaiki kinerjanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan, konflik peran, kelebihan peran terhadap kinerja auditor secara parsial serta untuk mengetahui kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh antara gaya kepemimpinan, konflik peran dan kelebihan peran terhadap kinerja auditor.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data kuesioner dengan responden auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Alat uji analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi.Hasil penelitian ini antara lain adalah: gaya kepemimpinan, konflik peran, kelebihan peran mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor secara parsial, kecerdasan spiritual dapat memoderasi gaya kepemimpinan dan kelebihan peran terhadap kinerja auditor, namun kecerdasan spiritual tidak dapat menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi konflik peran terhadap kinerja auditor.
