Universitas Islam Bandung Repository

Pemaknaan Kostum Karakter Anime Pada Komunitas Cosplay Studi Kualitatif Dengan Menggunakan Pendekatan Fenomenologi Terhadap Pemaknaan Kostum Dan Pola Interaksi Kelompok Komunitas Cosplayer Bandung

Show simple item record

dc.contributor.author Yoseftiawan, Ayix Galih
dc.date.accessioned 2016-04-22T04:21:50Z
dc.date.available 2016-04-22T04:21:50Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri
dc.description.abstract Cosplay bisa diartikan sebagai bermain-main dengan kostum, di mana kostum tersebut akan memberikan suatu personifikasi terhadap orang yang mengenakannya, sehingga orang tersebut akan semakin dekat atau menjadi tokoh atau peran yang kostumnya ia kenakan, dan orang lain juga bisa mengenali dirinya mengenai kostum yang dikenakan olehnya. Kehadiran cosplay saat ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai sesuatu yang sudah tidak asing, bahkan bisa dibilang sudah menjadi fenomena umum yang sangat diminati oleh beberapa orang. Banyaknya para peminat cosplay yang tidak hanya berasal dari kalangan remaja saja membuat eksistensi di komunitas cosplay semakin meningkat, karena saat ini cosplay juga ditekuni oleh orang tua, bahkan anak berusia di bawah 10 tahun. Penelitian ini mengungkap tentang bagaimana perilaku individu cosplayer, pola interaksi komunitas cosplayer, dan pemaknaan individu terhadap cosplay. Sehingga fokus dalam penelitian ini untuk mengungkap tentang pemaknaan kostum karakter anime pada komunitas cosplayer Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl. Dengan pendekatan ini, peneliti melakukan penelitian dan analisis berdasar dengan noema dan noesis. Sehingga akan terungkap pemaknaan yang dilakukan oleh cosplayer itu sendiri. Sedangkan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori interaksi simbolik dan teori komunikasi kelompok. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembentukan jati diri dilakukan atas dasar kesengajaan dan faktor-faktor tertentu yang sebelumnya dapat diketahui dengan cara melihat konsepsi dasar cosplayer terhadap kostum dan profesinya. Sehingga munculah pemaknaan dan pembentukan perilaku yang menunjukan bahwa individu tersebut melakukan imitasi dari karakter animasi yang disaksikannya. Pola interaksi individu yang dibangun dengan masyarakat dilakukan dengan cara cosstreet. Cosstreet adalah, di mana para cosplayer menggunakan kostum hanya untuk meramaikan acara saja, sekedar berfoto bersama masyarakat, melakukan interaksi, dan bertukar pikiran/sharing. Sedangkan makna individu ditunjukan melalui noema dan noesis yang terdiri dari 1). Noema menunjukkan konsep dasar mengenai kostum bagi mereka dan menunjukkan alasan mengapa individu melakukan cosplay. dan 2). Noesis yang merupakan hasil olah pemikiran dari konsep dasar tentang kostum itu sendiri, di mana persepsi individu mengenai konsep dasar tersebut ditunjukan, dan diaplikasikan dan dapat dinilai oleh individu lain disekitarnya. en_US
dc.publisher Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (UNISBA) en_US
dc.subject Fenomenologi, cosplayer, perilaku individu, konsep diri en_US
dc.title Pemaknaan Kostum Karakter Anime Pada Komunitas Cosplay Studi Kualitatif Dengan Menggunakan Pendekatan Fenomenologi Terhadap Pemaknaan Kostum Dan Pola Interaksi Kelompok Komunitas Cosplayer Bandung en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account