Abstract:
Kecamatan Cigugur tidak hanya memiliki potensi pariwisata melainkan
keanekaragaman umat beragama, seluruh masyarakat cigugur menganut agama yang
berbeda – beda Dalam proses kehidupan beragama, Cigugur merupakan satu wilayah
yang mempunyai keragaman beragama dibandingkan dengan wilayah lain di Kabupaten
Kuningan. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya beberapa agama di Cigugur dan
satu kepercayaan yang dianut masyarakat Cigugur, yaitu agama Islam, Katholik,
Protestan, Hindu, Budha, Penganut Kepercayaan dan Penghayatan Kepada Tuhan yang
Maha Esa.
Fenomena yang terdapat pada masyarakat Cigugur selain memiliki perbedaan
keyakinan adalah dinamika kerukunan umat beragama sebagai daya tarik objek wisata
dan fenomena masyarakat kelompok mayoritas seolah penguasa didalam dominasi
keyakinan serta adanya kecurigaan antara keyakinan masyarakat yang dapat
mengakibatkan terjadinya konflik SARA.
Pemecahan masalah strategi pengembangan Wisata Cigugur berbasisi toleransi
dilakukan dalam beberapa metode pengumpulan data yaitu data primer berupa observasi
lapangan, penyebaran kuesioner dan wawancara beberapa wisatawan dan masyarakat
setempat, serta data sekunder survei instansional dan studi kepustakaan. Analisis yang
digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari analisis kunjungan wisatawan per objek
wisata, dan analisis SWOT kawasan wisata cigugur Berdasarkan hasil analisis,
didapatkan beberapa informasi mengenai keadaan wisata cigugur baik dari segi pola
pergerakan wisatawan, proyeksi jumlah wisatawan, Sedangkan dari hasil perhitungan
SWOT diperoleh perhitungan IFAS adalah -9,62 sedangkan skor total EFAS adalah -
69,07. Kawasan Wisata Cigugur Kabupaten Kuningan terletak di kuadran IV yaitu
“Divervikasi” yang memiliki arti bertahan dan bertuju pada Turn around strategy (strategi
memutar balik), adalah strategi yang membalikan kecenderungan-kecenderungan negatif
sekarang, yang paling umum tertuju pada pengelolaan. Kawasan Wisata Cigugur tetap
mempertahankan dengan pariwisata yang sudah ada, hanya diperlukan pengelolaan
kelembagaan yang baik, dan memperbaiki kondisi serta fasilitas yang ada pada
pariwisata tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat
sekitar.
Hasil akhir yang diharapkan dari studi ini yaitu sebagai masukan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuninga, serta mencegah terjadinya konflik sara sekitar
masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan suatu
kawasan wisata di dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi.