Abstract:
Anak-anak memiliki kebutuhan yang harus dipuaskan agar dapat tumbuh secara normal
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik sampai psikologis yang pada
umumnya dipenuhi oleh caregiver, namun hal tersebut tidak terjadi pada anak-anak yang
telah kehilangan orangtua atau yatim-piatu. SOS Children’s Village Lembang merupakan
yayasan organisasi sosial independen non-pemerintah dalam melindungi anak-anak dengan
pola pengasuhan anak jangka panjang berbasis keluarga (family-based care) yaitu
memberikan kasih sayang melalui rumah tinggal, keluarga, dan kehidupan yang memadai
agar kelak anak-anak memiliki kehidupan yang mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara self esteem dengan children’s well-being
pada anak-anak usia 8-10 tahun di SOS Children’s Village Lembang. Metode yang
digunakan adalah metode kuantiatif. Alat ukur self esteem mengadaptasi dari Self Perception
Profile for Children Scale dari Harter (2012) dan alat ukur children’s well-being di adaptasi
dari ISCWeB Questionnare (2015) dengan masing-masing kuesioner berbeda berdasarkan
kategori usia setiap anak. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank
Spearman dengan bantuan software SPSS versi 21. Berdasarkan hasil perhitungan hubungan
antara self esteem dengan children’s well-being didapat; untuk usia 8 tahun korelasi self
esteem dengan children’s well-being hasil tertinggi berada pada domain home dengan
rs=0,693 dan untuk usia 10 tahun korelasi self esteem dengan children’s well-being memiliki
hasil tertinggi berada pada domain interpersonal relationship dengan rs= 0,578. Artinya,
bahwa menunjukkan adanya hubungan positif antara self esteem children’s well-being pada
anak-anak usia 8-10 tahun di SOS Children’s Village Lembang, yaitu semakin tinggi self
esteem maka semakin tinggi children’s well-being.