Abstract:
Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung memiliki
kondisi yang khas yaitu pengasuh dan anak asuh yang tidak seimbang (27 anak
dengan 2 pengurus dan 1 pengasuh), selain itu bangunan yang kurang luas, serta
akses menuju lokasi panti cukup sulit. Hasil temuan awal yaitu anak tidak
memiliki tempat bermain yang memadai, banyaknya pengasuh dan anak panti
yang tidak seimbang membuat anak usia 10-12 tahun kurang terperhatikan sebab
pengasuh fokus untuk mengurus anak yang usianya lebih muda. Selain itu kamar
tidur yang berdesakan, tidak memiliki ruang dan waktu untuk beristirahat dengan
nyaman ketika sakit. Kondisi tersebut membuat sebagian anak panti merasa tidak
nyaman tinggal di panti asuhan, relasi anak panti dengan anak panti serta anak
panti dengan pengasuh tidak akrab, serta tidak menyukai lingkungan tempat
tinggalnya. Namun ditemukan anak-anak yang lebih memilih tinggal di panti
daripada tinggal bersama orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa erat hubungan Crowding dengan Domain Children Well-Being pada
anak usia 10-12 tahun, subjek adalah 15 orang di Panti Sosial Asuhan Anak
Muhammdiyah Cabang Sumur Bandung. Variabel Crowding menggunakan teori
dari Rapport (1987). Variabel Children Well-Being konsep Children Well-Being
dari Unicef (2012). Alat ukur variabel Crowding berupa kuesioner yang
dimodifikasi oleh peneliti dari penelitian yang dilakukan oleh Kosmaya (2009),
sedangkan alat ukur Children Well-Being merupakan kuesioner yang disusun oleh
ISCSI dan UNICEF. Metode yang digunakan adalah korelasional, metode korelasi
Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain Children Well-
Being yang memiliki korelasi paling tinggi dengan crowding pada anak panti usia
10 tahun adalah domain Lingkungan Sekitar sebesar -0,809. Korelasi bernilai
negatif, artinya semakin anak merasakan crowding, maka anak semakin merasa
tidak well-being dalam aspek lingkungan sekitar. Sedangkan pada anak panti usia
12 tahun yang memiliki korelasi paling tinggi dengan crowding adalah domain
Self (-0,818). Artinya semakin anak merasakan crowding, maka anak semakin
merasa tidak well-being dalam aspek self.