Abstract:
Ikan teri galer merupakan ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat, khususnya
ikan teri yang telah dikeringkan. Proses pengeringan ikan teri dengan
menggunakan panas berpotensi mempengaruhi kandungan gizi dalam ikan, salah
satu kandungan gizinya yang mungkin berubah yaitu asam lemak. Oleh karena itu
tujuan dari penelitian ini untuk melihat seberapa besar pengaruh proses
pengeringan terhadap kandungan asam lemak dalam minyak ikan teri galer
(Stolephorus indicus Van Hasselt). Bahan diekstrak dengan metode soxhlet
menggunakan pelarut n-heksan. Rendemen yang dihasilkan dari minyak ikan teri
galer kering sebesar 17,1 % dan minyak ikan teri galer basah 10,42 %. Hasil
analisis Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa (KG-SM) memperlihatkan
bahwa minyak ikan teri galer kering mengandung MUFA sebesar 12,35 %, PUFA
11,14 % dan SFA 29,56 %, minyak ikan teri galer basah mengandung MUFA
sebesar 17,72 %, PUFA 18,99 % dan SFA 23,92 %. Dapat disimpulkan bahwa
proses pengeringan dapat mempengaruhi komposisi dan kandungan asam lemak
dalam minyak ikan teri galer (Stolephorus indicus Van Hasselt). Minyak ikan teri
galer basah memiliki komposisi dan kandungan PUFA yang lebih banyak dari
minyak ikan teri galer kering.