Abstract:
Berkomunikasi dengan anak usia dini tentu tidak akan sama dengan berkomunikasi anak
di usia sekolah dasar kelas atas dan remaja. Perlu ada suatu cara yang membuat orang
dewasa dapat masuk ke dunia anak usia dini sehingga tidak ada jarak antara orang tua
dengan anak. Ketika sudah tidak ada jarak membentang, anak akan lebih nyaman untuk
mengekspresikan dan menyampaikan isi hatinya. Penelitian ini bertujuan memberikan
informasi dan mengkaji penggunaan hariring indung oleh ibu-ibu di Desa Lamajang,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung sebagai media komunikasi antara ibu dan
anak usia dini. Hariring Indung adalah kegiatan bersenandung yang dilakukan seorang ibu
ketika menidurkan, menemani bermain, dan aktivitas lainnya bersama anak. Hariring
Indung termasuk tradisi sekar dalam kebudayaan Sunda. Hariring Indung adalah cara ibu
membangun komunikasi bersama anak sehingga hubungan ibu dan anak akan semakin
intim. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori tentang nursery rhymes dan komunikasi keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan
pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket
pada 35 orang ibu muda yang memiliki anak usia dini. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ibu-ibu di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
Bandung masih menggunakan hariring indung sebagai media untuk berkomunikasi dengan
anak. Melalui hariring indung, ibu-ibu di di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung menyelipkan pesan dan harapan kepada anaknya. Dengan kebiasaan
dari ibu-ibu di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, tradisi
hariring indung yang merupakan tradisi Sunda dapat dilestarikan dan dipertahankan.